Riana, Dia Gadisku_3
Riana, Dia Gadisku
Gadis bernama Riana itu melihat cemas jam tanganya yang sudah menunjukka jam 9 malam, angkot yang ia tunggu tak kunjung muncul. Sebenarnya ia bisa menggunakan aplikasi ojek online tapi telepon genggam Riana sedang mati.
"Riana?". Riana menoleh mearah orang yang memanggil namanya itu.
"Kamu kenapa belum pulang?". Lanjut orang itu.
"Aku lagi nungguin angkot, hp aku mati jafi gak bisa pesan ojek online". Riana menjelaskan mengapa ia masih berdiri di dekat jalan itu.
"Pake aplikasi aku aja". Ucap orang itu sambil mengarahkan telepon genggamnya kearah Riana. Meski sedikit ragu, Riana menerima dan segera memesan ojek onlinya sesuai alamat rumahnya.
Ketika ojek online itu sudah tiba dan Riana ingin memberi kembali telepon genggam itu, hingga ia menurungkan niat itu ketika orang itu mulai bicara.
"Boleh gak kamu simpan no kamu, nanti biar bisa ngabarin sudah sampai belum". Riana tersenyum, orang yang memberi ia bantuan itu juga memiliki tujuan lain. Riana bukan hanya menyimpan nomornya tetapi melakukan panggilan agar metika ia menghidupkan telepon genggamnya.
"Nama kamu siapa?". Riana bertanya nama orang itu, sembari mengembalikan telepon genggam orang itu.
"Adrian, bisa dipanggil Rian atau ian". Jawab orang itu yang ternyata bernama Adrian sambil menyalam tangan Adrian.
"Riana". Ucap Riana memberitahu namanya.
"Udah tau, sejak satu tahun lalu dari awal mulai masuk ke tempat les ini". Riana tersenyum, ucapan itu juga membuat pipinya sedikit merona, untuk saja gelap dapat menyembunyikanya.
"Ya udah aku duluan, nanti aku hubingi kalau sudah sampai". Ucap riana sambil naik ke motor ojek online nya dan melambaikan tangan ketika motor itu telah melaju.
Itu cerita wal pertemua mereka, Adrian dan Riana hingga mereka bersama sampai sekarang, hanya beberapa orang yang tahu hubungan mereka itu, ibunya Riana dan orangtua Adrian dan juga temanya Adrian, Noah yang selain teman sekelas Adrian mereka juga les ditempat yang sama, tentunya dengan Riana.
Gadis bernama Riana itu melihat cemas jam tanganya yang sudah menunjukka jam 9 malam, angkot yang ia tunggu tak kunjung muncul. Sebenarnya ia bisa menggunakan aplikasi ojek online tapi telepon genggam Riana sedang mati.
"Riana?". Riana menoleh mearah orang yang memanggil namanya itu.
"Kamu kenapa belum pulang?". Lanjut orang itu.
"Aku lagi nungguin angkot, hp aku mati jafi gak bisa pesan ojek online". Riana menjelaskan mengapa ia masih berdiri di dekat jalan itu.
"Pake aplikasi aku aja". Ucap orang itu sambil mengarahkan telepon genggamnya kearah Riana. Meski sedikit ragu, Riana menerima dan segera memesan ojek onlinya sesuai alamat rumahnya.
Ketika ojek online itu sudah tiba dan Riana ingin memberi kembali telepon genggam itu, hingga ia menurungkan niat itu ketika orang itu mulai bicara.
"Boleh gak kamu simpan no kamu, nanti biar bisa ngabarin sudah sampai belum". Riana tersenyum, orang yang memberi ia bantuan itu juga memiliki tujuan lain. Riana bukan hanya menyimpan nomornya tetapi melakukan panggilan agar metika ia menghidupkan telepon genggamnya.
"Nama kamu siapa?". Riana bertanya nama orang itu, sembari mengembalikan telepon genggam orang itu.
"Adrian, bisa dipanggil Rian atau ian". Jawab orang itu yang ternyata bernama Adrian sambil menyalam tangan Adrian.
"Riana". Ucap Riana memberitahu namanya.
"Udah tau, sejak satu tahun lalu dari awal mulai masuk ke tempat les ini". Riana tersenyum, ucapan itu juga membuat pipinya sedikit merona, untuk saja gelap dapat menyembunyikanya.
"Ya udah aku duluan, nanti aku hubingi kalau sudah sampai". Ucap riana sambil naik ke motor ojek online nya dan melambaikan tangan ketika motor itu telah melaju.
Itu cerita wal pertemua mereka, Adrian dan Riana hingga mereka bersama sampai sekarang, hanya beberapa orang yang tahu hubungan mereka itu, ibunya Riana dan orangtua Adrian dan juga temanya Adrian, Noah yang selain teman sekelas Adrian mereka juga les ditempat yang sama, tentunya dengan Riana.
Komentar
Posting Komentar