Riana, Dia Gadisku_5

Riana, Dia Gadisku

Adrian hanya bisa memandangi orang-orang yang selalu mencoba untuk mendapatkan hati Riana, bahkan temanya Anton maihmelancarkan usaha untuk mendapatkan wanita itu tapi tidak ada yang berhasil sejauh ini.

Rasa kesal menghampiri Adrian ketika dia tak bisa mengatakan jika ia pacar wanita itu, bahkan ia hanya bisa diam ketika ada orang yang berusa mengajaknya untuk pulang dengan naik motor mereka. Rasa kesal itu datang ketika Riana mengiyakan ajakan itu, yang akan dilakukan Adrain adalah menancap gas sepeda motornya, sebagai sinyal ia tak suka hal itu kepada Riana.

"Rian kamu kenapa sih, naik motor kayak tadi, kalau sampai nabrak siswa yang lain gimana". Riana bicara dengan suara sedikit tinggi ketika memulai pembicaraan lewat telepon dengan Adrian.

"Masa aku harua jelasin alasanya sih Na?, kamu gak bisa nebak? Ini bukan sekali atau dua kalia aku berulah kayak gitu?" ucap  Adrian dengan sedikit.

"Alasanya sama lagi? Karena aku diantar pulang sama Dodit? Kenapa sih itu jadi masalah besar buat kamu?". Riana balik bertanya.

" Gak maslah kamu bilang, aku ini pacar Na, aku gak suka kamu diantar sama orang lain disaat aku gak bisa antar kamu, aku bukan possesiv atau bagaimana, tapi disitu kamu seperti memberi harapan sama Dodit, dari diantar pulang, makan sama dikantin, belajar bareng diperpus, sedangkan aku ketika lewat dari depan aku kamu biasa seperti tak menganggapku ada, kecuali tidak ada yang melihat". Adrian menjelaskan panjang lebar, yang ia butuhkan adalah ia ingin Riana sedikit menggangapnya ada ketika ada disekolah, sedangkan Riana hanya diam disebrang sana.

"Ah coba aku tebak, apa kamu sedang ketika kamu dijodoh-jodohkan dengan dia? Atau ini strategi kamu sama  Dodit biar kalian terpilih nanti sebagai ketua dan wakil OSIS?". Adrian mencoba meredam emosinya dan memilih diam.

Untuk beberapa saat Adrian dan Riana terdiam tanpa sedikit bergeming. Riana mengakui, jika yang dikatakan Adrian ada benarnya, sebentar lagi masa kelas dua akan selesai dan itu tandanya akan ada pemilihan pengurus OSIS yang baru dan Riana berniat ingin berpasangan dengan Dodit, itu alasan ia berusaha dekat dengan Dodit.

"Maaf Rian". Hanya itu yang keluar dari mulut Riana.

"Udah jam 10 ni Riana, kamu tidur gih besok, besom telat lagi bangun". Ucapan itu Adrian ucapkan dengan pelan, meski ia masih sedikit emosi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pekerjaan untuk kamu yang suka menulis

Website untuk mengkompres PDF

Batik