Pohon

Pohon
Menjungjung Tinggi
Menjumpai Langit
Berdiri dengan kokoh
Memberiku seribu kesejukan

Tanpamu aku tenggelam
Merintih akan air dikala kau tak ada
Menjadi pelindung ketika mengistirahatkan diri
Dalam tempat yang kusebut Rumah

Membantaimu seakan tak mendengar tangisahmu
Dikala aku sengsara aku merintih kau hadir segera
Tak tahu diri, itulah aku

Demi pundi-pundi uang hidupmu harus berakhir
Mendatangkan bencana tapi aku tak jua bertobat
Terus memisahkanmu dari sang Penyangga

Hijau akan berganti padang gundul
Harap tobak segera menyapaku
Aku yang dipanggil manusia ciptaan paling sempurna

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pekerjaan untuk kamu yang suka menulis

Website untuk mengkompres PDF

Batik